Kajian Ramadhan: Dari Sisi Medis Manfaat Puasa Bagi Tubuh untuk Membuang Racun Sisa Makanan yang Mengendap

- Rabu, 22 Maret 2023 | 08:59 WIB
Membuang racun dalam tubuh akibat sisa makanan disebut detoksifikasi, itulah manfaat puasa dari sisi medis (pixabay.com/seanhayes)
Membuang racun dalam tubuh akibat sisa makanan disebut detoksifikasi, itulah manfaat puasa dari sisi medis (pixabay.com/seanhayes)

SUDAHBACA.COM - Sudah tidak diragukan lagi, puasa mempunyai manfaat bagi tubuh. Oleh karenanya anjuran berpuasa dikenal hampir di semua agama.

Tidak hanya itu, karena terbukti bermanfaat bagi kesehatan tubuh, puasa juga dianjurkan  oleh para ahli kesehatan dan kebugaran.

Menurut Dokter Zaidul Akbar, salah satu dampak nyata puasa bagi tubuh adalah detoksifikasi.

Detoksifikasi secara sederhana adalah proses pembuangan racun dalam tubuh. Sisa-sisa makanan dalam tubuh yang tidak terbuang secara alami, maka akan dipaksa keluar melalui proses detoksifikasi.

Baca Juga: Ada Uang Saku dan THR, Lowongan Kerja Customer Service Bank Muamalat Medan Baru, Berikut Link Pendaftarannya!

"Sederhananya, dengan puasa racun-racun atau sisa makanan yang mengendap dalam tubuh itu dibuang," ucap Zaidul Akbar dalam kanalnya. 

Seperti diketahui namun tak banyak yang menyadari, bahwa makanan dan minuman yang setiap saat masuk ke dalam tubuh, tidak semuanya memberikan manfaat bagi tubuh.

Bahkan ada jenis makanan dan minuman tertentu lebih banyak merusaknya dibandingkan manfaatnya bagi tubuh.

Jika secara terus menerus mengkonsumsi makanan dan minuman seperti itu, kemudian tanpa diberikan kesempatan tubuh mengolah dengan baik, maka olahan yang mengendap dalam tubuh akan menjadi penyebab timbulnya penyakit.

Baca Juga: Wajib Bikin! Resep Bumbu Dasar Masakan Awet Satu Bulan Untuk Persiapan Ramadhan, Gak Perlu Repot Lagi Ngulek

Dengan puasa, organ pencernaan mempunyai jeda untuk mengolah dengan maksimal dan sejenak beristirahat. Ketika tidak berpuasa, hampir 24 jam organ pencernaan bekerja tanpa henti.

Makanya di dalam Islam, karena begitu perhatiannya terhadap organ pencernaan, berpuasa itu bukan setahun sekali, saat Ramadhan saja.

Tapi ada juga yang bulanan seperti puasa ayyamul bidh (setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan hijriah), mingguan seperti puasa Senin dan Kamis, hingga harian, seperti puasa Daud yang sering juga disebut puasa selang-seling..

Namun paling tidak, bila tidak mendetok dirinya setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan, maka umat Islam mendetosifikasi tubuhnya sebulan dalam setahun, yaitu di bulan Ramadhan itu.

Mungkin inilah salah satu alasan mengapa puasa Ramadhan di wajibkan. Bisa dibayangkan kondisi organ penceranaan kita, bila tidak ada kewajiban puasa.

Halaman:

Editor: Yudi Rachman

Sumber: Jurus Sehat Rasulullah (JSR)

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X