SUDAHBACA.COM - Salah satu sifat buruk yang harus dihilangkan adalah kikir, bakhil, atau pelit. Karena sifat kikir itu merupakan penyakit hati.
Untuk menyembuhkannya, bukan datang ke dokter medis biasa, tapi perlu penanganan khusus dan pendekatan yang berbeda dengan penyakit fisik.
Jika sifat kikir merupakan penyakit hati, maka obatnya hanya obat yang bisa menyembuhkan penyakit hati, tiada lain obatnya hanyalah al Quran.
Berikut 2 ayat al Quran yang menegaskan bahwa al Quran adalah obat bagi penyakit hati:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS. Yunus [10] : 57).
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا ٨٢
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian (QS. al-Isra` [17] : 82).
Dengan obat al Quran, orang di hatinya bersemayam penyakit, akan sembuh. Orang yang sudah sembuh akan semakin bertambah segar bugar.
Di sinilah letaknya kedahsyatan al Quran terhadap jiwa. Meski jumlahnya dari dulu sampai sekarang hingga kiamat nanti tetap 30 juz, tetapi setiap ayatnya selalu memancarkan energi baru bagi jiwa yang membaca dan mentadabburinya terus menerus.
Maka tidak heran, jika Nabi saw sosok yang sangat dermawan di bulan biasa, namun ketika ada jadwal mudarasah al Quran rutin dengan Jibril di bulan Ramadhan, maka kedermawanan beliau semakin menjadi-jadi.
Tadarus atau mudarasah al Quran, sebagaimana dijelaskan ‘Allamah ar-Raghib al-Ashfahani dalam kitab Mu’jam Mufradat Alfazhil-Quran bermakna menghafal dan banyak membaca al Quran.
Kedua amal ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Menghafal al Quran akan bisa tercapai dengan banyak membaca al Quran.
Banyak membaca al Quran pasti akan berdampak pada hafal al Quran. Jika al Quran tidak kunjung hafal, maka itu pertanda kegiatan membacanya al Qurannya masih perlu ditambah lagi.
Artikel Terkait
Kajian Ramadhan: Janin Dalam Perut Ibu, Apa Wajib Dikeluarkan Zakat Fitrah? Simak Penjelasannya di Sini!
Kajian Ramadhan: Waktu Menyalurkan Zakat itu Punya Waktu Khusus. Inilah Ketentuannya!
Kajian Ramadhan: Orang Miskin Tetap Wajib Zakat Fitrah? Begini Penjelasannya
Kajian Ramadhan: Atas Izin Allah, Umar bin Khattab Membuat Sungai Nil Kembali Mengalir Setelah Mengirim Surat
Kajian Ramadhan: 8 Keistimewaan Berpuasa, Meraih Derajat Takwa Hingga Disediakan Surga Dengan Pintu Khusus