SUDAHBACA.COM-Umar Bonte salah satu Ketua Umum KNPI yang kini membelah diri menjadi beberapa organisasi, dirujak netizen setelah video penolakan terhadap Anies Baswedan viral. Umar dituding menyampaikan serangan yang berbau rasis terhadap Anies Baswedan.
Menurut Bonte sebagai Ketua Umum KNPI, dirinya tidak ingin Anies Baswedan menjadi presiden Republik Indonesia.
"Bangsa ini sudah memberikan ruang yang begitu besar kepada Anies Baswedan, sudah diberi kesempatan untuk menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi gubernur, itu cukup dalam pentas politik tanah air, tapi kalau sampai meminta ingin jadi ini terlalu berlebihan. Biarkanlah putra putra bangsa Indonesia sendiri yang menjadi presiden republik Indonesia," ujar Bonter penuh semangat.
Baca Juga: Tafsir Salat Ala Panji Gumilang Ternyata Asbun. Begini Asbabun Nuzul Yang Sebenarnya
Bonte juga menyamakan Anies Baswedan yang merupakan warga keturunan Arab dengan penjajah Belanda. "Saya setuju Anda lahir dan besar di sini, tapi Belanda menjajah republik Indonesia selama 350 tahun, mereka memiliki anak cucu dan lahir di sini,"ujarnya.
"Mereka tetap saja penjajah dan tetap saja bukan bangsa Indonesia, Belanda juga datang di Indonesia mengaku jadi pahlawan, ingin menyelamatkan ekonomi bangsa Indonesia, tetapi mereka tetap saja bukan putra putra asli bangsa Indonesia," tambah Bonte.
Bonte yang juga merupakan kader PDIP dan menjadi bagian dari Relawan Ganjar juga menyindir bahwa Anies Baswedan terpilih menjadi Gubernur DKI karena memainkan isu agama.
"Jangan karena terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta lalu kemudian menjadi kepedean mau jadi presiden juga. Jangan, Anda menjadi gubernur DKI Jakarta bukan karena komunitas yang kuat di situ, bukan karena kontestasi politik kemarin, mendorong dorong agama, memaksa maksa agama, kemudian melahirkan Anies Baswedan menjadi gubernur, tetapi untuk menjadi presiden, jangan jugalah," ujarnya.
Bonte yang merupakan pengusaha perhotelan dari Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara ini memandang Anies sebagai pendatang tidak memiliki leluhur asli Indonesia.
"Bangsa Indonesia ini terdiri dari beberapa bangsa-bangsa yang memang memiliki leluhur yang asli, Papua memiliki leluhur, Kalimantan memiliki leluhur, Jawa memiliki leluhur, Sumatera memiliki leluhur, leluhur-leluhur inilah menjadi putra bangsa asli yang harusnya diberikan kemenangan untuk memimpinnya," lanjutnya.
Video Bonte yang bernada rasis ini langsung mendapatkan respon dari berbagai kalangan. Netizen dengan cepat memenuhi akun instagram umarbonte_official." Ngaku Ketum KNPI tapi nggak pernah baca sejarah, chuaaaaks," tulis akun kenz.asraf.
Ada juga netizen yang malah menyindir nama Umar Bonte yang menurutnya juga berbau bahasa Arab. "Asli Indonesia? Kok namanya ada ke arab-araban? Yakin asli Indonesia," tulis akun rmabdullah.
Baca Juga: Resep Kreasi Sambal Teri Orak Arik Telur Lagi-lagi Olahan Berbahan Dasar Teri yang Bisa Bikin Gagal Diet
Tidak hanya netizen yang memberikan tanggapan negatif atas video rasis dari Umar Bonte ini. Politisi Nasdem, Ahmad Sahroni dengan tegas meminta Umar Bonte untuk mempersatukan KNPI menjadi satu organisasi yang utuh daripada sibuk urusin orang lain.
"Pak mending urus dl KNPI biar jadi 1 organisasi yang bulat. Malah sibuk Urusin orang laen,"tulis Ahmad Sahroni dalam akun resminya.
Ahmad Sahroni memandang bahwa siapapun berhak untuk jadi presiden. "Siapapun yg mau maju jadi presiden sekalipun anda mau silahkan saja. Ini Negara Demokrasi negara yg sangat terbuka juga sangat dinamis. Salam Perbaikan buat anda pak," tulisnya.
Artikel Terkait
TNI Sangat Terpercaya, Parpol Paling Buncit, 10 Lembaga Publik Terpercaya di Indonesia versi Survei Indikator
Mengejutkan! Jokowi, Ahok, dan Ratu Atut masuk 10 Nama Calon Presiden Paling Populer versi Survei SMRC Terbaru
Persaingan Ketat! Berikut Elektabilitas Capres Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan versi 4 Lembaga Survei
35 Putra Terbaik PKS, Daftarakan Diri Menjadi Bacaleg dan Siap Putihkan Kota Cirebon di Pemilu 2024
Pidato Lengkap Anies Baswedan saat Deklarasi Relawan Amanat Indonesia: Meluruskan Jalan Menghadirkan Keadilan!