3 Calon Kuat Ketua Umum Muhammadiyah, Berikut Profil Lengkapnya

SUDAHBACA.COM 39 nama sudah terpilih dalam Sidang Tanwir Pra-Muktamar PP Muhamadiyah di Surakarta, 18 November 2022 sebagai anggota tetap periode 2022-2027.

3 nama dengan perolehan suara terbanyak berpotensi terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027.

Siapa saja calon Ketua Umum PP Muhammadiyah untuk 5 tahun kedepan? Berikut profil lengkapnya.

Pertama, Anwar Abbas. Pria kelahiran 15 Februari 1955 ini memperoleh suara terbanyak yakni 190 suara. Posisinya sebagai salah satu ketua di PP Muhammadiyah periode 2017-2022 membuatnya banyak dikenal luas oleh kalangan internal Muhammadiyah. 

Anwar meraih gelar Magister Agama dengan konsentrasi Ekonomi Islam di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan gelar Doktor Syariah Islam diraihnya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca Juga: Dangdut Academy 5 Show Top 8 Grup 2, Siapa yang Hampir Tersenggol Tadi Malam? Simak Ulasan Lengkapnya di Sini

Aktifitas Anwar tidak hanya terpaku di Muhammdiyah saja. Ia adalah seorang dosen tetap PNS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia purna tugas sejak 1 Maret 2020.

Posisi penting lainnya yang diemban oleh Anwar adalah sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. Perannya sebagai salah satu Wakil Ketua Umum cukup menonjol.

Anwar beberapa kali tampil memberikan pandangan kritisnya terkait kondisi sosial yang terjadi. 

Publik tentu masih ingat ketika Anwar menyampaikan kritik mengenai kinerja pemerintah, kesenjangan sosial hingga penguasaan lahan yang disampaikanya dalam Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI, 10 Desember 2021.

Baca Juga: Beginilah Pandangan Majelis Tarjih Muhammadiyah Mengenai Upacara Bendera dan Memperingati Hari Kemerdekaan

Kedua, Syamsul Anwar. Pria kelahiran 30 Maret 1966 ini memperoleh suara terbanyak kedua yakni 182 suara.

Syamsul merupakan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015.

Ia banyak dikenal dikalangan internal Muhammadiyah karena keluasan ilmunya sebagai ahli fiqih yang juga mempunyai pribadi yang zuhud.

Gelar Magister Aqidah dan Filsafat diraihnya dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan juga gelar Doktor Studi Islam di institusi yang sama.